Dunia MotoGP pernah dihadapkan pada duka ketika seorang rider berbakat meninggal dunia di Sirkuit Shizuka, Jepang. Dia adalah Daijiro Kato. Rider muda berbakat yang sebelumnya digadang-gadang bakal menjadi generasi penerus Jepang yang berlaga di motogp. Kuda besi besutannya saat itu adalah Honda NSR 250 Telefonica Movistar Team. Awal karier balap Daijiro Kato dimulai sejak ia berumur 3 tahun. Pada tahun 1979,
itu ia telah berlatih mengendarai motor pocket bike dan di usia 5 tahun
ia telah mengikuti kejuaraan balap pocket bike bahkan sering menjadi
juara. Saat usia 11 tahun ia mulai berlomba dengan mengendarai motor
minibike, dan berhasil menjuarai semua kelas yang dilombakan di
daerahnya.
Tahun 1998 Ia turun di GP 250 cc di GP Jepang sebagai pembalap wild card, dan berhasil menjuarainya. Pada tahun 2000 ia mengikuti GP 250 cc secara penuh dengan bergabung dalam tim Axo Honda Gresini.
Hasilnya, ia berhasil menduduki peringkat 3 dunia dikelas tersebut
dengan 259 poin dan 4 kali juara seri yaitu di sirkuit Suzuka (Jepang), sirkuit Estoril (Portugal), sirkuit Nelson Piquet (Brasil), dan sirkuit Motegi (Jepang).
Pada tahun 2001, dengan bergabung dengan tim Telefonica Movistar
Honda dan mengendarai Honda NSR 250 pembalap bernomor 74 ini, meraih
gelar juara dunia GP 250 cc. Ia meraih 11 kemenangan dari 16 seri yang
dilombakan dan merebut 322 poin. Tahun 2002 ia pindah ke kelas MotoGP,
bergabung dengan tim Fortuna Honda Gresini dan mengendarai Honda NSR 500
ia mampu menyaingi pembalap pabrikan Honda dan pabrikan lainnya yang
menggunakan motor 4 tak 990 cc. Di pertengahan musim ia mendapat jatah
Honda RC211V 4 tak 990 cc, dan langsung meraih posisi kedua di sirkuit Brno GP Ceko.
Musim 2003 ia membalap dalam tim yang sama dengan sponsor baru
Telefonica Movistar dan turun penuh dengan RC211V. Sayang pembalap yang
menjadi harapan Jepang untuk menjadi juara dunia pertama asal Jepang
ini, tewas setelah mengalami kecelakaan dahsyat yang terjadi pada seri
pertama MotoGP 2003 baru berjalan. Tragis, ia tewas setelah motor RC211V
yang dikendarainya menabrak dinding pembatas lintasan dan hancur
berkeping-keping di depan fansnya sendiri, di lap keempat GP Jepang pada
tanggal 6 April 2003. Ia sempat bertahan hidup dan dibawa ke rumah
sakit dalam kondisi kritis dengan menggunakan helikopter. Berita
kematian juara dunia GP 250 cc tahun 2001 ini merebak pada tanggal 20
April 2003, dua minggu setelah GP Jepang. Ia meninggalkan istri, seorang
anak laki-laki dan seorang anak perempuan yang lahir beberapa waktu
sebelum kecelakaan naas itu terjadi.
Untuk mengenang Almarhum Kato, Hasegawa Plastic Model pun merilis model kit tamiya motogp Honda NSR 250 Telefonica Movistar 2001 besutan Kato. Jika Anda termasuk penggemar Daijiro Kato, tentu Anda ingin mengoleksi model kit besutan Kato, ini dia penampakkannya.
Model kit motogp Kato termasuk mahal, selain faktor kelangkaannya juga karena buatan Hasegawa relatif lebih mahal dari buatan Tamiya. Namun, secara umum, tidak ada perbedaan yang terlalu besar antara Tamiya dan Hasegawa. Keduanya memiliki kualitas yang sama-sama baik.
Harga model kit tipe Honda NSR 250 Telefonica Movistar 2001 diatas dibandrol Rp 580.000,- (dalam kondisi In Box).
No comments:
Post a Comment